Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dogiyai Berdarah: Konflik Meningkat, Pemuda, Warga, dan Aparat Jadi Korban

Senin, 14 April 2025 | 07:07 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-19T05:20:24Z











Dogiyai,Kapiwuunews.org–Situasi keamanan di Kabupaten Dogiyai kembali memanas setelah terjadi serangkaian kekerasan pada Senin (14/04), yang menyebabkan satu orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka. Pada tanggal 14 April 2025se kitar pukul 11.45 WIT.


Insiden pertama terjadi pemuda mayoritas di antaranya masih di bawah umur melakukan penjarahan di kios Arsen Cell. Mereka menodong pemilik kios dengan senjata tajam berupa kapak dan pisau, menghancurkan etalase, dan membawa kabur empat unit telepon genggam serta sejumlah aksesori. Pemilik kios berhasil mengusir para pelaku menggunakan alat tajam.


Iya tidak berselang lama, seorang warga bernama La Ello menjadi korban pembacokan di dekat Jembatan Kali Tuka. Ia meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Nabire. Situasi pun semakin memanas dengan pecahnya bentrokan antara warga pendatang dan masyarakat asli di wilayah Kompas Ikebo. Ketegangan berlangsung hingga pukul 13.50 WIT, dengan aparat dari Polres Dogiyai di bawah komando Wakapolres Kompol Muhamad Tahir berusaha menghalau serangan batu dan anak panah yang dilontarkan oleh massa.


Dalam insiden ini, Kanit Satgas ODC, Ipda Abdul Rahman, terkena anak panah di tangan kanannya. Ia kini berada dalam kondisi stabil setelah mendapat perawatan dari tim medis TNI. Dua sopir yang datang dari arah Paniai, yakni Sultan Agung dan Jimmy C. Katoronang, turut menjadi korban. Sultan mengalami luka robek serius di bagian kepala, sementara Jimmy terluka pada jempol tangan. Mobil yang mereka kendarai terguling saat mencoba melarikan diri, dan keduanya akhirnya menyelamatkan diri di sebuah gereja terdekat.


Sementara itu, informasi lain menyebutkan adanya insiden penembakan terhadap Kepala Desa Bibida, Kabupaten Paniai, yang berasal dari suku Moni dan berdomisili di Nabire. Saat dalam perjalanan menuju Kampung Bibida, tepatnya ketika melintasi wilayah Kabupaten Dogiyai, ia dikabarkan tertembak oleh aparat TNI-Polri. Namun hingga kini, identitas resmi korban belum dapat dipastikan oleh pihak berwenang setempat.


Menanggapi situasi tersebut, intelektual muda asal Papua, Yulianus Yobe, menyampaikan keprihatinannya. Ia menyesalkan eskalasi kekerasan yang terjadi dan menyoroti ketimpangan dalam penggunaan alat oleh kedua belah pihak. “Di tengah semangat perubahan yang mulai tumbuh, para pemuda Dogiyai justru memilih menyiapkan batu dan anak panah untuk menghadang aparat bersenjata api. Ini ketimpangan yang sangat mencolok dan mengkhawatirkan,” ujarnya.


(**)

×
Berita Terbaru Update