Manado, Kapiwuunews.org- Bertempat Asrama Dogiyai Aku Menulis puisi ini berjudul "JEJAK YANG HILANG DI UJUNG OMBAK" 05 Januari 2024
Jejak Yang Hilang Di Ujung Ombak
Di bibir pantai, kutemukan dirimu,
bukan tubuhmu, hanya aromamu
yang terhanyut dalam gelombang.
Aku mencium aroma wajah mu,
seperti tangis rahasia yang menyelinap
di balik napas laut.
Maga kau perempuan
yang disematkan pada hikayat,
diceritakan dalam patahan lidah,
dikenang di antara rintihan karang.
Kata orang, kau adalah doa,
tapi aku tahu maga,
kau adalah luka yang tidak pernah dijahit.
Malam ini angin menggigilkan bintang,
dan aku mencoba mendengarkan suara
yang tersimpan di perut malam.
Jangan cari aku di atas pasir,
katamu dalam desir maga,
carilah aku di dasar gelombang,
di tempat di mana ombak lupa untuk pulang.
Aku ingin bertanya pada buih,
apakah maga telah menemukan rumah
atau masih mengembara
di antara jejak langkah yang terhapus.
Tapi aku tahu,
Maga adalah perempuan
yang memilih hilang
agar cerita ini tetap hidup.
Di ufuk, matahari bangkit dengan sisa-sisa nyala.
Maga kembali menjadi rahasia.
Dan aku,
hanya seorang saksi yang terus bertanya
pada pasir dan angin:
bagaimana mencintai mu maga sesuatu
yang memilih menjadi bayang-bayang mu
Oleh : Pokuai_Ansel