Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mahasiswa Yahukimo Tuntut Keadilan atas Penembakan Tobias Silak dan Naro Dapla, Berikut Tuntutannya

Senin, 14 Oktober 2024 | 23:45 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-24T04:54:05Z

 

Mahasiswa Yahukimo di Jayapura menggelar mimbar bebas menuntut keadikan atas ditembaknya Tobias Silak oleh oknum Brimob (Doc.Prib)

 

Komunitas Pelajar Mahasiswa Yahukimo (KPMY) bersama solidaritas mahasiswa Papua menggelar aksi mimbar bebas di Jayapura, Jumat (27/09). Dalam aksi ini mahasiswa menuntut keadilan atas penembakan yang dilakukan oleh oknum anggota Satgas Damai Cartenz di depan Pos Brimob Sekla pada 20 Agustus 2024 yang menimpa dua warga sipil, Tobias Silak (21) dan Naro Dapla (17).

Koordinator Lapangan (Korlap) KPMY, Beny Pahabol, mengatakan tindakan tersebut [Penembakan] merupakan bentuk ketidakadilan yang harus segera diusut.

"Kami mendesak agar para pelaku penembakan Tobias Silak dan Naro Dapla segera ditangkap dan diadili. Sudah terlalu banyak kekerasan terhadap warga sipil yang dibiarkan begitu saja tanpa penegakan hukum yang jelas," tegas Beny Pahabol dalam pernyataannya.

Senada dengan itu, Edius Bayage, penanggung jawab KPMY, juga menyampaikan kekhawatiran terhadap meningkatnya kekerasan di Yahukimo selama empat tahun terakhir.

"Kami melihat sejak 2021, insiden penembakan terhadap warga sipil terus meningkat. Namun, para pelaku yang terlibat dalam beberapa kasus penembakan, termasuk dari Polres Yahukimo, Brimob, dan Dandim 1715, tidak diproses hukum dan masih bebas berkeliaran," ujar Edius Bayage.

Dalam pernyataan sikapnya, KPMY menuntut beberapa hal, di antaranya:

1. Segera tangkap dan adili pelaku penembakan Tobias Silak dan Naro Dapla.

2. Segera copot Kapolres Yahukimo, AKBP Heri Hidiyanto, yang dinilai gagal menjalankan keamanan sesuai instruksi Kapolri.

3. Mendesak Kapolda Papua agar segera menarik kembali militer organik dan nonorganik di Yahukimo yang dianggap menjadi penyebab meningkatnya kekerasan terhadap warga sipil.

4. Mendesak Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, SH, MH, untuk mencabut Memorandum of Understanding (MOU) dengan Kapolda Papua, yang dianggap memperburuk situasi keamanan dan menyebabkan banyak korban sipil.

5. Masyarakat Yahukimo segera hentikan praktik bayar kepala manusia.

6. Jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, KPMY bersama keluarga korban dan masyarakat Yahukimo siap memboikot Pemilu 2024 di Kabupaten Yahukimo atas nama nila-nilai keadilan dan kemanusiaan di tanah Yahukimo dan diseluruh tanah Papua .

"Kami tegaskan, jika kasus penembakan ini tidak diusut tuntas sesuai hukum, maka kami dan masyarakat Yahukimo akan memboikot Pemilu 2024 sebagai bentuk protes atas ketidakadilan yang terus terjadi," pungkas Beny Pahabol.

×
Berita Terbaru Update